MAKALAH
PERILAKU
BIAYA:
ANALISIS
DAN PENGGUNAAN
AKUNTANSI MANAJERIAL
Disusun Oleh:
Nama : Evi Putri Anasari (
A.01.11.0012)
Hadi Wijayanto (A.01.11.0013)
Haniel Trisman (A.01.11.0014)
Semester : IV (empat)
Jurusan :
Manajemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA
NUSANTARA
SEMARANG
2013
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”.
Makalah ini berisikan tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN” .Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan_makalah_ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin.
Semarang, 1 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..…….….…………………………1
Daftar Isi ……………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………3
Rumusan Masalah ……………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
Tipe-Tipe Pola Perilaku Biaya ……………………………………4
a.Biaya Variabel (
Variable Cost ) ……………………………………4
b.Biaya Tetap (Fixed
Cost) ……………………………………7
c.Biaya Semivariabel
(mixed cost) ……………………………………9
Mendiagnosis Perilaku Biaya ………...………………………….10
a. Metode Scattergraph ………...………………………….10
b. Metode Tinggi Rendah
( High and Low Point) ……….………………….11
c. Metode Regresi
Kuadrat Terkecil ………....………………………….11
d. Metode Regresi
Berganda ………....………………………….11
Format
Kontribusi Laba Rugi ………....………………………….12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………....………………………….14
Daftar
Pustaka ………....………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era globalisasi,
perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi
perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini penting karena dalam
persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan/beroperasi secara
effisien, ekonomis dan produktif yang mampu memenangkan persaingan. Salah satu
unsur yang penting dalam memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk
menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. Maka tidak berlebihan apabila
dikatakan para manager perlu memahami dengan benar masalah yang berkaitan
dengan pembiayaan terutama mengenali perilaku biaya dengan pengklasifikasian
biaya.
Salah
satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku biaya. Perilaku
biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya
perubahan tingkat aktivitas bisnis. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah
kunci beberapa pembuatan keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku
biaya akan mampu memprediksi dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada
biaya dalam berbagai kondisi. Usaha pembuatan keputusan tanpa memiliki
pemahaman terhadap biaya dan bagaimana biaya ini berubah dengan adanya
perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba. Untuk
menghindari masalah tersebut manajer harus mampu memprediksi secara akurat
kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Tipe Pola Perilaku Biaya
2. Mendiagnosis Perilaku Biaya
3. Format Kontribusi Laba Rugi
BAB
II
PEMBAHASAN
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu
biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel. Ketiga pola perilaku
biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi. Proporsi relatif masing-masing
tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost structur). Sebagai
contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya
variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya
lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel.
Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.
a. Biaya
Variabel ( Variable Cost )
Biaya Variabel adalah biaya yang
jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas.
Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya variabelnya juga akan
berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga.
Suatu biaya dikatakan variable
karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity
base) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel
atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang
umum yaitu jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit
yang dijual.
Porsi biaya variabel dan tipe
biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur
organisasi.
Ada juga biaya variabel per unit,
yaitu biaya variabel yang selalu konstan atau tetap. Contoh pembeda antara
total biaya variabel dengan biaya variabel per unit yaitu perusahaan Nooksack
Expeditions yang memberikan jasa wisata penelusuran sungai dengan menyediakan
peralatan dan makanan kepada tamunya. Makanan dibeli dari perusahaan yang
ekslutif dengan harga $30 untuk setiap tamu. Biaya $30 per tamu tidak akan
berubah dan tidak dipengaruhi oleh berapapun jumlah tamu yang berpartisipasi
dalam penelusuran sungai.
Perbandingan perilaku biaya variabel baik per
unit maupun secara total.
Jumlah Tamu
|
Biaya Makanan
|
Total Biaya
|
|
Setiap Tamu
|
Makanan
|
250
|
30
|
7500
|
500
|
30
|
15000
|
750
|
30
|
22500
|
1000
|
30
|
30000
|
Biaya Variabel meningkat secara
total sejalan dengan aktivitasnya, sedangkan biaya variabel per unitnya
konstan.
Contoh Biaya Variabel
Jenis Organisasi
|
Biaya yang
biasanya bersifat Variabel terhadap volume output
|
Perusahaan dagang
|
Harga pokok (produk) penjualan
|
Perusahaan Manufaktur
|
Biaya produksi (BB, TKL)
Porsi variabel biaya overhead
|
Perusahaan dagang dan
Perusahaan Manufaktur
|
Biaya penjualan, umum dan adm.
Komisi, biaya pengiriman, dll
|
Perusahaan Jasa
|
Bahan habis pakai, perjalanan,
dll
|
Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap
Tidak
semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel
proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap
(step-variable). Biaya
variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati (true
variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama
satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi.
Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan dapat disimpan
di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang.
Biaya
variabel bertahap upah tenaga kerja
pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak
memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya
bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan
dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak
dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika
waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu
saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila
pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau
diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti
pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena
adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel
bertahap (step-variable cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan
perilaku biaya variabel sejati.
Asumsi Linearitas dan Rentang Relevan
Berkaitan
dengan biaya variabel, diasumsikan adanya hubungan yang linear antara biaya dan
volume, kecuali dalam kasus biaya varabel bertahap. Ekonom dengan tepat dapat
menggambarkan biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel
sesungguhnya memiliki perilaku kurvilinear. Meskipun beberapa biaya tidak
sepenuhnya linear pada diplot sebagai fungsi volume, biaya kurvilinear
merupakan garis lurus (linear) dalam rentang sempit suatu aktivitas yang
disebut sebagai rentang relevan (relevant range). Rentang relevan adalah rentang
aktivitas yang mencakup validitas asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai
perilaku biaya. Sebagai contoh, bagian garis yang masuk dalam rentang yang
relevan merupakan biaya kurvilinear dengan tigkat keakuratang yang tinggi.
b. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
Biaya
Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh
oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per
unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya
tetap ini dapat membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan
biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri
atas elemen biaya tetap dan biaya variabel dasajikan untuk laporan eksternal.
Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena
dapt membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, untuk
mudahnya (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara total.
Tipe-tipe
biaya tetap :
Biaya
tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya tersebut
terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan
item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk
mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah
menjadi biaya yang telah ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan
berdasarkan kebijakan manajemen (discretionary).
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed
fixed cost) berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur
organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan
gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan
karyawan operasional.
dua
faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
(1) Biaya
– biaya tersebut bersifat jangka panjang.
(2) Tidak
dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tingkat
profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.Struktur organisasi dan
fasilitas yang penting dijaga keutuhannya.
Biaya untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada
penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh. Keputusan untuk mendapatkan
peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain yang menyebabkan munculnya
biaya tetap yang telah ditentukan harus mempertimbangkan perencanaan jangka
panjang. Manajemen harus melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai
alternatif yang tersedia sebelum mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali,
biaya yang terjadi tidak dapat dihindarkan selama beberapa tahun ke depan.
Strategi manajemen harus diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan
seefektif mungkin.
Biaya Tetap Kebijakan. Biaya ini
disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk
membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan termasuk
iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen, dan magang
untuk para mahasiswa. Ada dua perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah
ditentukan dengan biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih
pendek. Sebaliknya, seperti yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang
telah di tentukan melibatkan perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua,
biaya tetap kebijakan dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif
yang minimal terhadap tujuan perusahaan jangka panjang. Suatu biaya akan
diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap
kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen. Karakteristik yang terpenting
dari biaya tetap kebijakan bahwa manajemen tidak terpaku pada keputusan yang
berkaitan dengan biaya terrsebut. Mereka masih dapat melakukan penyesuaian dari
tahun ke tahun atau mungkin dalam waktu kurang dari satu tahun karena kondisi
memang menuntut modifikasi keputusan manajemen.
Tren Biaya Tetap dibeberapa
perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap semakin besar porsinya dibandingkan
dengan biaya variabel. Sebagai contoh, pegawai administrasi di safeway dan
kroger memasang harga pada barang secara manual. Sekarang, sebagian besar toko
dilengkapi dengan pembaca barcode yang dapat memasukkan harga dan informasi
lainnya secara otomatis. Sekarang program komputer sudah dirancang untuk
melengkapi formulir pajak yang diperlukan dan program tersebut juga menyediakan
informasi perencanaan pajak dan konsultasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan pengetahuan dari
beberapa orang yang ahli di bidang perpajakan. Meskipun semakin banyak
pekerjaan manusia telah di gantikan dengan mesin, permintaan secara keseluruhan
terhadap pekerjaan yang di tangani oleh manusia tidak berkurang. Sebagai
konsekuensinya, biaya kompensasi untuk pegawai tersebut relatif tetap dan lebih
bersifat biaya tetap yang di tentukan (commited fixed cost) daripada biaya
tetap kebijakan (discretionary fixed cost).
Biaya Tetap dan Relevan
Konsep
rentang relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik biaya variabel juga
penting dalam memahami biaya tetap –khususnya biaya tetap kebijakan. Tingkat
biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di awal tahun dan tergantung pada
dukungan yang diperlukan untuk program
yang direncanakan seperti iklan dan pelatihan. Selanjutnya, cakupan
program ini tergantung tingkat aktivitas yang sudah diantisipasi untuk tahun
yang bersangkutan. Oleh karenanya, perencanaan tingkat aktivitas akan
mempengaruhi total biaya tetap kebijakan. Biaya tetap kebijakan lebih mudah
untuk disesuaikan dibandingkan dengan biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya
tetap yang telah ditentukan tampak kurang fleksibel dan biaya ini terdiri atas
biaya gedung, peralatan, dan gaji karyawan ini. Sangat sulit untuk membeli
setengah perangkat peralatan atau seperangkat manajer lini produk. Rentang
relevan aktivitas untuk biaya tetap adalah rentang aktivitas pada saat grafik
biaya tersebut berbentuk garis lurus. Pada saat perusahaan memperluas tingkat
aktivitasnya, perluasan tersebut menuntut fasilitas lebih banyak atau tim
manajemen kunci yang dibutuhkan unttuk perluasan tersebut. Akibatnya, semakin
banyak fasilitas yang dibangun dan posisi baru manajemen akan mengakibatkan
biaya tetap yang telah ditentukan.
.
c. Biaya
Semivariabel (mixed cost)
Merupakan
biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Disebut juga
dengan biaya campuran.
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin
tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional). 2) Biaya semi variabel per satuan berubah
terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak
sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume
kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin
tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi
dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka
biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel
.
Hubungan
antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam persamaan garis lurus
adalah Y=a+bx
Y = total
biaya semivariabel
a =total biaya
tetap
b =biaya
variabel per unit aktivitas
x =tingkat
aktivitas
Persamaan
ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk setiap tingkat
aktivitas dalam rentan yanf relevan.
B. Mendiagnosis
Perilaku Biaya
a.
Metode Scattergraph
Metode pemisahan biaya tetap dan
biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik
dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.Biaya
ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh
tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini
memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut
tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati linear.
Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunnakan metode
scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui
plot data berdasarkan pada interprestasi visual.
b.
Metode Tinggi Rendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik
Terendah (high and low point method) memisahkan biaya variabel dan biaya tetap
dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik
tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan
antara kedua titik disebabkan karena
adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan
Analisi biaya ini dimulai dengan
mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan
yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode
tersebut dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem
tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.
c.
Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel
dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan variabel tergantung (dependent
variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data.
Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud
variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah
tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika
hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas,
maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression).
Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel
atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple
regression).
Tujuan
garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat antara garis
regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.Metode ini memisahkan biaya
semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan
seluruh data.
Metode yang
lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode scattergraph. Garis yang
ditarik dengan metode scattergraph ditentukan berdasarkan inspeksi visual
sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut ditentukan
berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil
menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus biaya.
d.
Metode Regresi Berganda
Di dalam metode regresi sederhana
hanya dipakai satu variabel bebas. Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya
atau Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan
sehingga harus dianalisa dengan metode regresi berganda agar diperoleh
perhitungan yang lebih akurat didalam menentukan prediksiMerupakan metode
analitis yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu faktor.
Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan
perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil
sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan
bantuan komputer.
Tindakan
manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya. Penerapan ide yang
telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang
disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada
dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku
biaya dalam laporan tersebut.
Format
ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun
berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang
klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan
penjualan. Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk
tujuan internal yaitu manajer membutuhkan data biaya yang disusun dalam format
yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas
ini akan lebih mudah dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap
dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan pendekatan kontribusi
digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer.
Perbandingan laba rugi kontribusi
denga laba rugi tradisional
Tradisional
|
Kontribusi
|
||||
Penjualan
|
|
XXX
|
Penjualan
|
|
XXX
|
Dikurangi
harga pokok penjualan
|
|
XXX
|
Dikurangi
biaya variabel
|
|
|
Laba
Kotor
|
|
XXX
|
Produksi Var.
|
XXX
|
|
Dikurangi
biaya
|
|
|
Penjualan Var.
|
XXX
|
|
Penjualan
|
XXX
|
|
Administrasi Var.
|
XXX
|
XXX
|
Administrasi
|
XXX
|
XXX
|
Margin
Kontribusi
|
|
XXX
|
Laba
bersih
|
|
XXX
|
Dikurangi
biaya tetap
|
|
|
|
|
|
Produksi tetap
|
XXX
|
|
|
|
|
Penjualan tetap
|
XXX
|
|
|
|
|
Administrasi tetap
|
XXX
|
XXX
|
|
|
|
Laba
bersih
|
|
XXX
|
Pendekatan
kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama mengurangi
penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin kontribusi
yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel.
Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilakn
laba pada periode tertentu.
Pendekatan
kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan
keputuasan. Pendekatan yang menekankan
pada perilaku biaya akan menfasilitasi analisi biaya volume laba.
Pendekatan
ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per segmen, dan
dalamm penganggaran. Juga membantu manajer mengorganisasikan data yang
berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk,
penentuan harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisi membuat
atau membeli.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku
biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya
perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu
biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis
perilaku biaya yaitu Metode Scattergraph, MetodeTinggi Rendah, Metode Regresi
Kuadrat Terkecil, dan Metode Regresi Berganda
Format
Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi
tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format
fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi,
administrasi, dan penjualan.
Penerapan
ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang
baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal khusus
yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi
perilaku biaya dalam laporan tersebut.
Daftar Pustaka
Garrison,
Ray H dan Noreen, Eric W, 2000, Akuntansi Manajerial, Penerbit Salemba. Empat,
Jakarta.
http://datakuliah.blogspot.com/
Thanks ya, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena artikel sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Prilaku Biaya Aktivitas. Kunjungi juga ya MAPPING PRILAKU BIAYA AKTIVITAS
BalasHapusSlots No Deposit Bonus - Free Spins at Bookmakers
BalasHapusBookmakers make a good deposit bonus titanium earrings because titanium pipes they are giving players a free 슬롯 가입 머니 spins on the slot machines sunscreen with zinc oxide and titanium dioxide and microtouch trimmer the jackpot they choose to pay. This is no
xr181 blundstone damen,hoodrichtokyo,jott jacka dam,superga nz,musto jacke,fila sneaker,geographicalnorwaymikina,hugo boss outlet canada,hoodrich jas heren ja253
BalasHapus